Buku buku di rak tersusun dengan rapi, setiap jari-jari tanganku
meraih label buku-buku yang berwarna putih-hitam yang bertuliskan kode-kode
huruf dan angka yang mengandung arti informasi atas judul buku dan nama
pengarang buku tersebut. Aku terpaku dengan label-label itu demi menemukan buku
yang aku cari atas perintah pak dosen sebagai tugas menyusun makalah yang dia
perintahkan. Langkah kakiku berjalan melangkah ke arah samping kiri dengan mata
tetap tertuju pada label-label itu. Jari-jariku menunjuk ke tiap-tiap kode-kode
itu. Aku terperanjat saat tangan kananku tidak sengaja menyentuh tangan orang
lain di sampingku. Spontan mata ini aku palingkan dari label-label buku menuju
wajah cantik seorang wanita berkerudung pink di samping kiriku. Wajahku memerah,
jantungku berdetak kencang karena paras wajah cantiknya. Oh tuhan, ternyata
wanita itu adalah anis fadila. Seseorang yang aku sukai sejak 3 tahun lalu.
Selama ini aku hanya bisa memenadam persaan ini tak pernah aku mengunkapkan padanya.
Entah kenapa detak jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya saat ia
melihatku.
“a…a…anis,,,”
ungkapku dengan gugup sembari aku melepaskan sentuhan tanganku dari tangannya.
Dia menjawab sahutanku dengan senyum manisnya.
~*~
Anis fadilla, seorang cewek
idamanku walau ia termasuk wanita standar tidak berpenampilan trendy seperti
teman-temanya. Tapi bagiku itu merupakan salah-satu kelebihan yang membuat aku
suka darinya. Selama tiga tahun ini aku hanya memandanginya dari kejauhan di
perpustakaan ini. Saat ia membaca buku, mencari buku di rak aku selalu
memperhatikan gerak-geriknya. Setiap langkahnya tidak terlewatkan aku
perhatikan. Aku memang seperti seorang steky selalu memperhatikanya. Dari jeri payahku
menguntitinya terus selama 3 tahun ini aku bias menemukan biodatanya mulai dari
alamat rumah,hobi dan makanan kesukaan.
~*~
Perasaanku memuncak tidak
tertahankan lagi.
“anis,,, ada
yang ingin aku bicarakan padamu ada waktu sebentar ? “ ungkapku dengan rasa
gugup seperti bom yang mau meledak.
“hmmm,,, ada apa
? sahutnya dengan senyum manis yang membuatku tergila-gila dan suaranya yang
sanga lembut membuat rasa ini terbang ke
langit. Oh tuhan, aku bersyukur dapat melihat wanita secantik dia.
“A…a…aku
mencintaimu!.” Rasa ini pun meledak
dengan ungkapan itu dan hati ini berdetak lebih kencang dan lebih kencang lagi
gelisah menunggu jawaban dari wanita yang aku cintai. Aku berdo’a dalam hati
agar dia menerimaku menjadi kekasihku.
“Terima aku…
Terima aku… Terima aku” bisik hati kecilku.
1 menit, 2
menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit pun berlalu dengan kesunyian diantara kita
berdua. Aku yang mati kutu dihadapannya gelisah menunggu jawaban dari ucapan
bibir tipis manis berwarna merah muda. Aku gugup setengah mati. Tapi apa yang
terjadi, tidak ada sepatah katapun terucap dari lisannya. Aku hanya melihat
senyum manis yang terungkap dari wajahnya sembari dia berbalik arah
membelakangiku dan pergi dengan senyumannya.
Jawaban apa ini?
Hatiku hancur seperti kota hirosima dan Nagasaki yang di bom atom hingga porak
porannda.
“apa yang harus
aku tafsirkan dari jawaban senyum manis ini?” rasa ini hancur luluh lebur
berubah menjadi tidak karuan. Wajahku memucat atas tingkahnya yang
meninggalkanku tanpa sepatah kata. Aku termenung. “Kenapa dia tidak menjawab?!
Kenapa?”
Setelah kejadian itu aku duduk
termenung di bangku ruang baca perpus di temani dengan setumpukan buku-buku
yang telah aku cari tadi. Kepala ini aku letakkan di atas tumpukan buku itu.
“kacau kacau
kacau !!!” ungkap hati pedih ini memikirkan jawaban berbentuk senyuman manis
yang aku tidak tahu apa maksudnya itu.
30 menit pun
berlalu dengan renungan yang memilkan ini. Aku memegang buku yang tadi aku cari
dan membacanya dengan harap bisa menenangkan hatiku, tapi yang ada dalam otaku
hanya anis.
“Hi adit…”
terdengan suara seseorang memanggil namaku, aku menoleh ke arah sumber suara
tersebut. Ternya dia frinda teman akrab anis fadilla.
“ yah ,,, ada
apa ?” ucapku dengan suara seperti orang yang tidak makan 1 minggu.
“ ini ada surat
dari anis.” Frinda menyodorkan sepucuk surat kepadaku. Aku langsung terperanjat
mendengar kata “anis” dari dia seketika itu aku langsung ambil surat tersebut
dari tanganya dengan perasaan gugup. Apakah surat ini berisi jawaban ungkapan
perasaanku padanya ? hati ini mulai berdebar-debar dengan kencang. Saat aku
ingin membuka surat tersebut dengan semangat frinda mencegahku.
“ jangan di buka
sekarang! Buka nanti setelah di rumah.” Sautnya dengan suara lantang.
Akupun menuruti
apa katanya. Setelah pelajaran usai aku langsung pulang menuju rumah tapi apa
yang terjadi???. Ketika aku sampai di rumah aku melihat tasku terbuka dan tak
ku temukan surat itu. Dimana surat itu, dimana?. Aku mengcak-acak tasku dan
membongkar semua isinya. Ternyata surat itu hilang beserta dompet yang kutaruh
di area yang sama pada tasku. Hatiku kacau karna surat itu hilang. Pada
akhirnya aku tidak tahu apa jawaban dari isi hati seorang anis fadila yang
sangat aku cintai.
What is a Casino?
BalasHapusThe 포천 출장샵 casino is probably the most comprehensive selection of games offered. 파주 출장샵 The selection of slots and 거제 출장안마 other electronic games is 이천 출장안마 unmatched. The What is a gambling 시흥 출장마사지 device?Is a casino?